Follower

Minggu, 20 Mei 2012

Silaturahim


Hari ini judulnya Hari Silaturahmi, mengunjungi Saudara. Atau ada juga yang menyebutnya dengan silaturahim. Sebenarnya apa sih arti atau makna atau manfaat dari silaturahmi ? Kita sekarang, biasanya bersilaturahmi hanya sebatas pada hari Lebaran ataupun bila ada keperluan tertentu. Atau kasarnya, kita akan berhubungan atau menghubungi seseorang hanya bila kita butuh.  Setuju enggak dengan pernyataan itu? Saya yakin lebih banyak yang setuju dibandingkan yang kontra.  Tentu saja dengan banyak alasan berbeda.  Lokasi atau letak rumah yang berjauhan. Perasaan harusnya dikunjungi bukan yang mengunjungi. Hujan. Sibuk, banyak kerjaan. Tidak sempat. Tidak ada waktu. Dan seribu satu macam alasan yang sebenarnya tidak perlu ada kalau memang kita sudah niat untuk menjalin silaturahmi.
Balik lagi, apa sebenarnya silaturhami? Sebagai orang yang bukan ahli agama, saya mengartikan silaturahmi sebagai membina hubungan dengan sesama, hablum minannas. Seperti kalau kita sedang jalan kaki dan melihat tetangga sedang berada di depan rumah, kita sempatkan bina silaturahmi dengan mengajaknya mengobrol sejenak. Sebentar saja, karena kalau lama-lama bisa-bisa mengganggu dan menyebabkannya jengkel. Ya, tho, so, sebentar saja. Mungkin bisa dibilang basi-basi, tapi please jangan garing. Kita bisa ngerasa sendiri kalau obrolan kita garing atau enggak. Jadi kalau garing, lebih baik berikan sedikit senyum dan anggukan kepala sebagai sapaan bersahabat. Kalau tetangga lawan jenis, lebih baik batasi sebatas anggukan kepala daripada muncul fitnah kita menggoda. Setuju?
Nah, kalau silaturahmi keluarga, ini harus lebih sering. Tidak sebatas hanya pada waktu mudik lebaran saja. Kalau lebaran kita bisa berkumpul semua sampai dengan tiga turunan, nenek/kakek, ayah/ibu, anak, cucu, bahkan cicit.  Selesai mudik, kembali ke habitat masing-masing, lupa kalau punya saudara. Iya kan? Atau bukan lupa, ngerasa kalau mau kontak-kontakan nanti aja dekat-tekat lebaran. Merasa bingung mau ngobrol apa. Ngerasa enggak enak kok tiba-tiba kontak nanti dikira ada maunya. Iya enggak, sih? Kalau aku sih begitu.
Dulu aku begitu (mudah-mudahan sekarang enggak). Saat Lebaran kumpul ber-31, 3 generasi. Eyang, orang tua, anak. Seru, rame, heboh. Kebayang kan, nenek+kakek, 7 anak +  7 menantu + 15 cucu. Berisik... Tiada waktu tanpa antri. Mulai dari makan, antri ambil nasi dan lauk. Mandi, antri masuk kamar mandi. Nonton TV, karena cuma 2, satu untuk anak-anak, satu lagi untuk para orang tua. Seperti biasa tetap aja rebutan kalau mau ganti channel. Ribut lagi...Tapi seru, no heart feeling. We are one big family.
Yang terpikir, biasa lebaran kumpul di rumah orang tua. Kalah sudah sampai umur menjemput para eyang, dimana kita akan kumpul saat Lebaran? Akankah tetap terjalin silaturahmi yang seerat dan seakrab saat mereka masih ada? Sekarang aja sering kita lihat banyak orang ngumpul tapi masing-masing sibuk sendiri dengan ponselnya, BB atau laptopnya sendiri. Kebayang enggak, besok-besok anak-anak kita mungkin enggak akan kumpul-kumpul ngeriung kayak kita sekarang. Nanti di rumah masing-masing dengan gaya teknologi canggih, pakai webcam, skype, or whatever, kumpul jarak jauh. Mana ada kedekatan emosional kalau begitu caranya. Iya kan?!
Jadi, para ibu atau bapak, jangan tinggalkan kebiasaan silaturahmi ini. Jangan hanya para orang tua yang berkumpul. Ajak juga anak-anak kita. Biasakan mereka tahu siapa saudara mereka. Mulai dari keluarga terdekat ayah dan ibu, sampai keluarga dari kakek neneknya. Seperti kalau di keluarga Manado, keluarga satu fam atau keluarga Batak, keluarga satu marga. Masing-masing marga kalau terjadi perkawinan akan mempunyai keluarga satu marga baru lagi. Seru kan, semua jadi saudara. So, enggak perlu tergantung suku, keturunan siapa pun kita, cobalah mulai hubungi saudara-saudara kita. Cobalah mulai dari (pohon) keturunan terdekat, makin lama akan makin bertambah (cabang pohon) saudara kita.
So, start from now. Jangan tunggu hari esok. Mumpung hari libur, mumpung masih ada kesempatan,  jauhi mal, mulailah kita pergi mengunjungi saudara-saudara kita. Jalin silaturahmi, pererat persaudaraan.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar